Rumah Ceria

Selamat Datang Di Rumah Ceria

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

About Me

Foto saya
Bukan mengenai saya tetapi mengenai kami. Kami adalah sekumpulan remaja yang dg terpaksa melewati hari2 selama 2 tahun bersama :D, Namun dari keterpaksaan itu timbullah rasa kasih sayang diantara kami. Cobaan demi cobaan, tugas demi tugas, ulangan demi ulangan membuat kami menjadi unggul dalam prestasi, trampil dan berakhlakul karimah. Karena kami memiliki satu kata satu tekad satu tujuan untuk sukses...

Juara 1 Mading 2009

Juara 1 Mading 2009

Movie List

Thumbnail Recent Post

Blog Archive

Statistik Pengunjung

Link Terkait


Sugeng Rawuh

Selamat datang semua... :D Senangnya, akhirnya Blog kami selesai juga. Sebelumnya Laskar KPK mau ngucapin terimakasih dulu sama Allah SWT yang udah mengizinkan Blog ini tercipta ...

Album Photo

Koleksi photo Rumah Ceria Kelas Dua Belas IPA SMANDUNG ...

Blog..

Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri ...

Did You Know?

Manusia tertua yang pernah tercatat (dalam Guinness Book of World Records) adalah Jeanne Louise Calment, seorang wanita berkebangsaan Prancis. Ia lahir pada tanggal 21 Februari 1875 dan meninggal pada tanggal 4 Agustus 1997 dalam umur 122 tahun 164 hari

Social Network

Social Networking atau Jaringan Sosial merupakan konsep pengembangan yang bisa dimanfaatkan didalam dunia pendidikan... Bentuk social networking ini dapat dikembangkan dengan cara membentuk komunitas berupa kelompok belajar dan diskusi sesuai dengan minat dan bidang orang-orang yang terlibat didalamnya.

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI : RUMAH CERIA DUA BELAS IPA 2 SMANDUNG

Namaku shelly, aku adalah siswi kelas satu di salah satu SMA di Bandung, aku merupakan siswi pindahan dari Jakarta. Sebenarnya aku males banget pindah ke Bandung karena aku harus pisah dengan teman-temanku di Jakarta dan harus kembali beradaptasi dengan lingkungan baru. Tapi ternyata hari pertamaku di sekolah baru nggak seperti yang aku kira, anak-anak di sekolah baruku ini, terutama di kelasku semuanya baik-baik dan menyambut kehadiranku di tengah-tengah mereka dengan hangat. “Hai..aku Desi…,mulai sekarang kita bakal jadi temen, key” itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Desi temanku satu bangku, dan dia mulai memberi aku perkenalan singkat tentang sekolah dan semua hal yang berkaitan dengan sekolah termasuk daftar cowok keren yang ada di sekolah, aku sampai ketawa sendiri kalo inget yang terakhir ini, apaan coba si Desi pake ngasih aku daftar cowok keren di sekolah? “Biro jodoh kali ya.. tu anak.” gumamku.
Sudah hampir satu bulan aku tinggal di Bandung, pagi ini seperti biasa aku ke sekolah naik angkot karena jarak rumahku dari sekolah lumayan jauh, ketika aku masuk ke angkot mataku nggak sengaja menangkap sesosok mahluk di pojokan sana, “ ya Tuhan…?! cakep banget…” batinku. Sesampainya di kelas aku langsung curhat sama Desi, “Desi…Desi…Desi..,kamu tahu nggak…,” “ ya nggak tahulah..? orang kamu belum ngasih tahu juga!” potong Desi tanpa ekspresi, “ dengerin dulu.., tadi aku lihat mahluk Tuhan paling seksi..” jawabku sambil senyum-senyum ngebayangin tampang cowok tadi “Apa…?! Tadi kamu ketemu Mulan Jameela??” teriak Desi dan tanpa dikomando anak-anak satu kelas langsung rame “ yang bener Shel, kamu ketemu sama Mulan Jameela..? dimana..?” kata Toni, “ terus Shel, kamu minta tanda tangannya nggak..?” sambung Aci, dan masih banyak lagi, ”Duh….apaan sih…? Emang siapa yang ketemu Mulan Jameela..? aku cuma ngomong kalo aku ngeliat mahluk Tuhan paling seksi, itu juga di angkot.” Jawabku “ si Desi aja yang heboh pake ngomong aku ketemu Mulan Jameela segala lagi”, “ Huh…kirain Mulan Jameela beneran naik angkot?” kata si Cecep dengan gaya slenge’annya dan disambut ketawa anak-anak satu kelas, “ Selamat Pagi anak-anak…!” suara Pak Heru membuat anak-anak kembali tenang.
Bel tanda istirahat sudah berbunyi anak-anak segera berhamburan meningalkan kelas termasuk aku dan Desi, di kantin aku dan Desi kembali membahas cowok yang di angkot tadi tapi ditengah obrolan tiba-tiba… “ya Tuhan…?! cowok itu lagi…” batinku sambil bengong ngeliatin itu cowok “Woi…kenapa Non!” suara Desi mengagetkanku, “eh, apa..?” jawabku gugup “kenapa sih…?, aneh banget kayak ngeliat setan aja…!” ucap Desi sambil melahap bakso di depannya, “nggak..nggak pa-pa, udah cepetan bentar lagi bel lho..” jawabku sambil menyedot habis teh botol dan tak lupa kusunggingkan senyum manisku pada Desi.
Sebentar lagi ujian semester genap, itu berarti sudah satu tahun aku sekolah disini dan itu berarti sudah hampir satu tahun juga aku menyimpan perasaanku pada sosok yang aku temui di angkot, yang ternyata bernama Riyadi Putra Pratama, dia adalah siswa kelas 3 IPA 2 yang ternyata juga banyak diidolakan oleh teman-teman dan kakak kelasku karena selain berparas rupawan dia juga terkenal rajin dan cerdas, selalu memperoleh peringkat pertama di kelasnya, dan dia sebentar lagi akan meninggalkan sekolah ini. “ya Allah…, sampai kapan aku harus menyimpan ini sendirian, aku tahu ini hanya menyiksa diriku sendiri tapi aku nggak punya keberanian untuk ngungkapin perasaanku ini…, tolong berikan petunjukmu ya Allah….” Gumamku sambil menulis segala keluh kesahku di buku dyari yang selama ini jadi teman curhatku.
“Shel, seminggu lagi kan ujian semester, ntar kita bikin kelompok belajar yuk…? biar kita bisa saling tukar pikiran, jadi kalo ada materi yang kita nggak bisa kita bisa tanya sama temen yang bisa gitu juga sebaliknya…gimana?” Tanya Desi “Wah..Des tumben kamu punya ide bagus, boleh juga tuh…!” timpal Fahmi, “aku juga setuju kok,” kata Aci “ iya aku juga, gimana Shel..?!” ucap Cecep nggak mau ketinggalan, “ juga apa….???!” kata Desi dengan gaya judes, “ya juga setujulah…, aku boleh ikutan kan Shel…?” ucap Cecep sambil mengernyitkan alisnya, “iya, boleh aja kok Cep, yang namanya belajar kan siapa aja berhak.” Jawabku sok diplomatis, “ye…berarti semua udah setuju nich…?, tapi anggotanya dibatesi aja biar nggak kebanyakan ntar bukannya belajar malah ngerumpi lagi..!” omel Desi. “Siap Ibu ketua…” jawab yang lain kompak, “Enak aja ketua, Shelly tuh ketuanya kalo aku ogah…” jawab Desi dengan centil dan disambut sorakan yang lain “Hu……”.
Akhirnya ujian semester selesai juga dan aku senang karena hasil kerja keras kami, aku dan temen-temenku bisa memperoleh hasil yang memuaskan, tapi disisi lain disudut hatiku yang terdalam ada perasaan sedih yang tidak bisa aku sembunyikan, ya perasaan sedih karena aku akan kehilangan sosok yang selama ini aku kagumi, “Shel, kamu kenapa..? harusnya kita seneng dong…, kan usaha kita selama ini nggak sia-sia dan kita bentar lagi punya status baru, kita nggak akan dpanggil dek terus tapi juga bakalan dipanggil kak, kelas dua Shel…” ucap Cecep penuh semangat, aku hanya tersenyum melihat ulah Cecep. Tanpa sepengetahuanku ada sepasang mata yang diam-diam mencuri pandang kearahku, dan sepasang mata itu semakin mendekat kearahku, “Shel, selamat ya, nggak terasa udah satu tahun kita di sekolah ini, dan kita nggak tahu apa kita masih bisa satu kelas lagi atau nggak..?” ucap Toni “sama-sama Ton, selamat juga, tapi nggak usah sedih gitu dong…, kita kan masih bisa ketemu kan masih tetep satu sekolah juga kan….?” Jawabku sambil tersenyum, menurut Desi selama ini Toni diam-diam menaruh hati padaku tapi aku tak pernah memperdulikan perkataan Desi karena di hatiku sudah ada satu nama yang terpatri dan tak seorangpun tahu.
Sekarang aku duduk di kelas 3 SMA, aku berharap aku bisa kembali bertemu dengan kak Yadi, karena setelah kalulusannya dulu aku tidak pernah bertemu lagi dengannya dan menurut kabar yang aku dengar dia kuliah di luar kota. Tapi terkadang aku juga berharap agar aku tidak kembali bertemu dengannya karena aku bingung apa yang harus aku bicarakan, apa yang harus aku diskusikan dengannya?, kalau dulu aku bisa berdiskusi dengannya tentang masalah Ekstrakulikuler maupun pelajaran, tapi sekarang….?. “Ya Allah….entah harus berapa lama lagi aku menyimpan perasaan ini, aku tidak tahu ya Allah…..” gumamku sambil menutup kembali dyari-ku.

Pekalongan, 8 Desember 2010

© Cinta Sejati Takkan Habis Terkikis Zaman ©

Leave a Reply