“ Materi Bahasa Indonesia kelas XI semester I ada pementasan drama dengan naskah cari di internet atau memakai novel yang dinaskahkan.” Jelas Pak Candra guru Bahasa Indonesia kami dulu waktu kelas XI.
“ Pak pak masak nggak pakai naskah buatan sendiri?” anak-anak sok jual mahal.
“ Kalau naskah sendiri nanti di semester II ada.”
Sebenernya si beberapa anak yang diliat dari raut wajah mereka ada yang seneng denger ada pementasan drama, mungkin juga ada yang berat hati kalau ada pelajaran itu mungkin grogi kalo pentas ato mungkin malu…, tapi mau gag mau harus mau nerima pelajaran ituw demi dapatkan sebutir nilai. (logh )
Hmm waktu pun terus berjalan,waktu pementasan drama pun smakin dekat. Sampai2 kita ngrelain waktu buat latihan ampe sore mempersiapkan smua yang bkal ditampilin. Bahkan waktu pelajaran lain pun (bukan pelj.indo mksudnya) anak2 malah bicarain tu drama. Gila gag tu? Tp itu smua demi kesuksesan pentas drama kelompok masing2.
Hari demi hari, jam demi jam pulang sekolah langsung capcuz lath.drama. Seneng, capek, marah, sedih bahkan sampe harus “kat” (bener gag tu tulisan?:D) gara2 ngakak liat temennya berperan jadi kakek2, anak kecil, ato bahkan orang gila sekalipun. Kalo kyk gt kapan selesai lath.ne, mkanya sampe sore anak2 pada pulang bahkan sampe maghrib.
Hari yang dinanti-nanti pun datang jua, apalagi kalo bukan pementasan drama. Anak2 pada gelisah smua smpe gag konsen ma pelajaran lain. Sibux sendiri2 pada geger kostum lah, make up lah, atau apapun aja sampe gag ada satu anak pun yang diem. Sesuai dengan kesepakatan melalui pengkocokan yang tampil pertama hari pertama adalah kelompok yang beranggotakan Opi, Nufan, Banx Yas, Anis, Manti, Lita, Dila ini membawakan sebuah cerita tentang persahabatan yang hancur gara2 yang namanya cewek. Nufan sama Yasir yang memperebutkan Anis yang dari Doro itu.:D.
Padahal Anisnya sendiri juga kagak suka ama salah satu diantara mereka. Akhirnya mereka sadar gag penting ngrebutin cewek yang ujungnya malah ngancurin persahabatan mereka. Plok plok plok
Penampilan selanjutnya datang dari kelompok yang mempunyai satu adam yaitu Dandonx alias Idris, selain itu ada Iam, Dasman, Fida, Uul, Khusnul ini memainkan drama yang berjudul “Tralalatrilili” yang ceritanya ada sebuah genk yang mereka namakan “Tralalatrilili”. Dasman adalah seorang yang kaya raya berbanding terbalik dengan Iam yang pada saat itu masih nunggak SPP dan sudah diperingatkan untuk terakhir kalinya. Dengan terpaksa Iam mengambil uang dari tas Dasman yang lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri satu genk. Tapi persahabatan mereka tak hancur karena kebaikan Dasman yang mengikhlaskan uangnya untuk Iam. J Baik yaa?
Lagi lagi Plok plok plok.
Penampilan selanjutnya dari kelompoknya Uli, Akbar, Indah, Noby, Nining, Nova, Dewi. Yang membawakan cerita Putri Salju. Mereka lucu2 seperti dongeng aslinya. Nova, Dewi, Nining berperan jadi kurcaci. Indah jadi putrinya haha uwek pangeran Akbar dan yang lainnya lupa maap. Masalah jalur ceritanya kayaknya gag perlu diceritain yaa kan dah tau smua. J
Hari Kedua penampilan pertama adalah kelompok dari Selma, Jeka, Pipin, Mia, Amilla, Dina, Ana. Yang membawakan cerita anak2 kecil yang salah satunya ada anak dari si Bapak Jeka. Tapi jeka selalu mengekang anaknya (Selma) padahal dia ingin sekali menikmati dunia anak2nya. Dasar Bapak gag pengertian
Yang kedua adalah penampilan dari Budi, Zemy, Tiara, Kiki, Egax, Feri, Pipit yang menampilkan Bawang Merah Bawang Putih. Mungkin ceritanya dah pada tau tapi permainan mereka yang bikin penasaran. Si pangeran Budi, Bawang merah Zemy, Bawang putih pipit, Kiki Egax sang pengawal pangeran, Feri sang Ayah dan yang paling sok banget dan galaknya minta ampun adalah si Ibu tiri Tiara. Mereka memasukkan unsure humor yang kadarnya cukup dikit. Lagi lagi plok plok plok.
Penampilan terakhir sebagai penutupan adalah cerita horror yang ujungnya juga gag masuk akal. Aldi, Via, Firda, Reni, Maryani, Atun dan Yeni ini memerankan cerita horror kolor ijo. Ceritanya ada suatu acara ditelvisi dimana acaranya menguji nyali orang. Eee singkat cerita yang di uji nyalikan malah jatuh cinta ama kuntilanak si istri kolor ijo itu. Berantemlah mereka.., huh L
Wah gag kerasa udah semester II berarti drama kali ini naskah buatan sendiri. Uye uye. Kelompok drama kali ini digabung. Antara kelmpoknya Yasir digabung ama Selma. Kelmpoknya Budi ama Aldi. Kelmpoknya Uli ma Iam. Langsung aja deh yang dapet jatah tampil pertama adalah kelmpok dari Uli dan Iam. Lah dalah ada pemain baru si Daniel Khairi ini masuk ke kelmpok mereka. Cerita yang dibuat Uli ini menceritakan kehidupan si Daniel anak Ndeso yang sangat sederhana yang mencintai seorang wanita yaitu si Indah (sabar yaa bud.,)
Penampilan selanjutnya adalah kelmpok dari Selma dan Yasir. Ceritanya si Selma adalah anak yang gag bener sampai2 hamil diluar nikah dan parahnya lagi hamil sama guru olahraganya sendiri (si Jeka)
Yang terakhir bisa dibilang gila. Anggota dari kelmpok Budi dan Aldy ini memainkan drama yang dibuat Tiara berceritakan seorang gay alias homo. Hiii gila banget tu Budi ama Feri yang memerankan begituan. Tapi cukup menghibur juga. Hehe
Sepertinya cerita tentang kegiatan drama Cepalouw disudahkan. Tapi yang terpenting kegiatan drama ini banyak pelajaran yang didapat. Mulai dari gag grogi, tau tentang penataan drama pkoknya semua kita dapetin di drama. Oya guru yang mengajarkan kita drama juga gag bakalan kita lupain. Pak Candra tercinta. We never forget you. We love you pak…., J